Jumat, 20 Januari 2012

about me


Nama saya nabila ayu putri, saya hanyalah seorang gadis remaja pada umumnya.. tidak ada yang bisa dibanggakan oleh diri saya. Saya tumbuh di lingkungan yang menurut saya dikelilingi oleh orang-orang yang egois, orang-orang yang berfikir dialah yang paling benar dan berambisi. Saya tumbuh bersama kedua orang tua saya yaitu fori radifah (ibu saya) dan edi santoso (ayah saya) serta kakak saya yang bernama rangga aditya putra. Jujur dari kecil hingga sekarang saya tidak lagi ingat dengan jelas masa kecil saya ketika berumur dibawah 5 tahun.. entah kenapa. Semenjak orang tua saya bercerai ketika saya berumur 5 tahun kenangan indah itu serasa sirna seperti noda hitam diatas baju putih yang dapat hilang oleh rendaman air diterjen, tanpa pengharum yang menetralisir apeknya bau diterjen itu .. seperti kenangan saya, tidak ada yang mau menceritakan harumnya kenangan kenangan masa kecil itu. Dari sekian banyak kenangan masa kecil saya.. saya hanya ingat beberapa, saya ingat bahwa dulu saya pernah tinggal di jakarta saya lahir disana di rumah sakit persahabatan. Tepatnya tanggal 13 mei 1996…
“seseorang berperut buncit menangis kesakitan.. seseorang bertubuh tegap menghampirinya ia panik! Serasa merapi akan mengerupsi desa sekitar, ia memanaskan mobil sambil berlari menuju wanita muda itu.. anak laki-laki kecil terlihat bingung melihat tindakan kedua orang tuanya.. anak lelaki yang pada waktu itu baru berumur 4 tahun ikut menangis melihat ibunya kesakitan.. sang kepala keluarga tidak kehilangan akal. Si anak pun digendong dan dimasukkan ke dalam mobil beserta sang istri kemudian menuju rumah sakit terdekat. Sang ayah pun bersabar menunggu di rumah sakit.. ia tak henti henti nya berdoa agar anak yang dilahirkan istrinya pun selamat.. ia terus menerus menunggu sampai pada akhirnya sang bayi perempuan kecil pun lahir pada tanggal 13 mei 1996”
Nenek saya pernah menceritakan bagaimana saya dilahirkan.., nenek saya saya sedih pada waktu itu karna masih kecil saya hanya menangis dan bertanya mana PAPA? Mana papa yang dulu nungguin bila lahir? Mana papa yang dulu suka gendong bila dipundak? Mana papa yang suka beliin bila coklat waktu pulang dari kantor? Hanya ucapan pertanyaan bodoh yang saya berikan pada nenek saya dan tidak akan pernah dijawab olehnya.. saya kadang berfikir betapa polosnya saya waktu masih kecil.. betapa bodoh nya saya ketika itu.. kedua orang tua saya bercerai ketika umur saya 4 tahun dan saya baru mengetahuinya ketika umur saya menginjak 10 tahun.. kemana pikiran saya selama 6 tahun itu?..
Ketika saya kelas 2 sekolah dasar saya pindah kelampung.. saya ikut nenek dan kakek saya pindah, saya lebih memilih tinggal bersama nenek dan kakek saya ketimbang tinggal dengan ibu saya sendiri. Saya dirawat dengan penuh cinta oleh nenek dan kakek saya.. mereka seperti kedua orang tua saya.. saya tidak ingin melepas hangatnya pelukan mereka saat itu serasa di kutub utara tanpa memakai sehelai kain pun asal dipeluk oleh mereka rasanya seperti memakai berlapis lapis sweater yang tebal.. sungguh hangat dan menyejukkan. 


saya yang berbaju ungu










Lama kelamaan saya betah tinggal dilampung.. ibu saya menyuruh saya untuk pindah tapi saya menolaknya.. saya sempat membencinya karna dia menikah dengan seorang laki-laki yang menjadi ayah tiri saya.. saya benci! Benci! Benci! Tidak ada seorang pun yang bisa menggantika posisi kedua orang tua saya kecuali nenek dan kakek saya sendiri!.. saya muak dengan orang itu.. tapi ketika kita telah jatuh kedalam lubang dan tidak mungkin lagi untuk keluar maka janganlah berusaha untuk keluar tapi berusahalah tentang bagaimana caranya untuk bertahan hidup di lubang itu.. maka saya pun hanya memendam perasaan itu dan berusaha menerimanya..
Jika dibilang saya bodoh! Ya.. benar saya sangat bodoh karna saya tidak pernah berfikir panjang, ibu saya punya alasan tertentu kenapa dia harus menikah lagi.. dan saya tidak pernah memberikannya kesempatan untuk menjelaskan.. yang saya pikirkan adalah hanya perasaan saya saja. Saya orang bodoh dan juga egois.. ibu saya harus membiayai kakak dan saya sekolah jika hanya mengandalkan gajih nya saja maka itu pun tak akan cukup..  ia memikirkan saya dan kakak saya.. saya sedih jika saya mengenang ucapannya itu.. ia mengatakan bahwa harta terindahnya hanyalah kami berdua.. ia tidak ingin kami berdua terus menerus menjadi parasit seperti ayah kami dulu.. ia hanya ingin kami berdua hidup dengan cukup dan menjadi orang yang sukses.. sungguh mulianya ia tapi saya dan kakak saya malah tak mau menerimanya, lambat laun kami dapat mengerti….
Kehidupan saya sebenarnya tidak seperti kisah cinderella.. kalau di cinderella ayahnya menikah lagi dengan seorang ibu tiri yang kejam dengan membawa 2 orang saudara perempuan yang sangat jahat.. tapi ayah baru saya tidak membawa anak apapun.. kalau di cinderella si cinderella tak pernah bahagia dan selalu dijadika budak tapi saya tidak.. saya sangat bahagia dengan dua orang ayah yang sama – sama menyayangi saya. Tidak pernah saya sadari saya punya banyak orang disekeliling saya yang mendorong saya untuk keluar dari lubang tapi akhirnya saya terjatuh.. seberapa kuatnya saya berusaha untuk keluar tetap tak akan bisa jadi.. saya memilih untuk tinggal di lubang itu.
Saya tinggal di lampung bersama nenek dan kakek saya tapi ketika kakek saya meninggal saya merasa saya kehilangan sesosok ayah.. ayah yang sangat berarti ayah yang menggendong saya ketika kecil ayah yang bersedia membuatkah susu ketika ibu belum pulang kerja… saya sedih sangat sedih.! Tapi saya harus menghadapi ini. Saya sayang kakek saya.. kini berkuranglah satu orang yang saya menyayangi saya.. bayangkan jika kita kehilangan seorang ayah rasanya pasti sangat sedih.. begitulah yang saya rasakan pada waktu itu.. dan untuk terakhir kalinya saya mencium pipinya
Kini saya hanya hidup berdua dengan nenek saya.. hari demi hari saya lewati dengan berusaha untuk ceria dan menjadi seseorang yang normal serta menjalani hidup seperti yang dijalani remaja pada umumnya.. 
itulah sekilas tentang saya.. saya yakin diantara kalian pasti punya kisah hidup yang berbeda-beda yang dapat dijadikan kenangan.........

saya bersama teman-teman x-1
saya yangberdiri nomor 4 dari kanan
foto perpisahan SMP, saya nomor 3 dari kiri





sekian
nabila ayu putri- x-1


0 komentar:

Posting Komentar